Jumat, 02 Oktober 2009

Pengenalan Teknologi LCD Projector pada Anak

Pengenalan teknologi seyogyanya dimulai secepat dan setepat mungkin. Derasnya arus dan pesatnya perkembangan teknologi membuat banyak orang tua "stress", khawatir akan apa yang terjadi pada buah hatinya kelak, karena teknologi justru kadang menjerumuskan. Oleh karena nya, sedini mungkin kita harus menjelaskan apa guna teknologi yang sebenarnya agar tak salah sasaran.



Beberapa waktu yang lalu (saat ramadhan 1430 H), jama'ah pengajian anak-anak Masjid Kebondalem mengikuti acara nonton bareng cerita kartun Nabi sulaiman as, tentunya dengan pengenalan teknologi yang masih jarang di kampung kami. Yaitu menggunakan LCD projektor yang displaynya diarahkan ke dinding masjid. Jadi, kita bisa melihat "monitor" yang lebar pada dinding. Anak-anak sangat antusias dalam mengikuti acara "ngabuburit" kali ini di masjid Kebondalem ini.

Proyektor LCD adalah jenis proyektor video untuk menampilkan video, foto atau data komputer pada layar atau permukaan datar lainnya. Untuk menampilkan gambar, LCD (liquid crystal display) proyektor biasanya mengirim cahaya dari lampu halida logam melalui prisma yang memisahkan cahaya ke tiga silikon poli panel - masing-masing untuk merah, hijau, dan biru komponen dari sinyal video. Sebagai cahaya terpolarisasi yang melewati panel (kombinasi dari polarizer, LCD panel dan analyzer), setiap piksel dapat dibuka untuk mengatur cahaya untuk lolos atau ditutup untuk menghalangi cahaya. Kombinasi buka-tutup piksel dapat menghasilkan berbagai warna dan nuansa dalam gambar diproyeksikan.


(gambar)
Lampu halida logam digunakan karena memiliki keluaran yang ideal dalam hal struktur warna dan spektrum warna yang luas. Lampu ini juga memiliki kemampuan untuk menghasilkan jumlah cahaya yang sangat banyak dalam area yang kecil. (sumber:wikipedia)

Minggu, 23 Agustus 2009

pengajian ahad pagi 1430 H


ini dia... karena keterbatasan waktu, ga sempat bikin desain pamflet. Jadi cuma nge edit tahun lalu... yang penting dakwah tetep jalan.. oke.. selamat puasa..

Jumat, 16 Januari 2009

Masjid Agung Surakarta



Masjid Agung dibangun oleh PB III tahun 1763 dan selesai pada tahun 1768.

Merupakan masjid dengan katagori MASJID JAMI', yaitu masjid yang digunakan untuk sholat lima waktu dan sholat Jum'at. Dengan status MASJID NEGARA/KERAJAAN karena segala keperluan masjid disediakan oleh kerajaan dan masjid juga dipergunakan untuk upacara keagamaan yang diselenggarakan kerajaan.


Beberapa waktu yang lalu warga Mbobosand sempat sholat berjama'ah disana. Yaitu dalam rangka perjalanan kembali dari Astana Giribangun (Solo)-wisata ziarah 2008-

Bisa dibandingkan fotonya:


Jumat, 09 Januari 2009

takbir keliling 1429 H

Idul Adha 1429 H – masjid kebondalem
Pada Minggu, malam senin, tanggal 07 Desember 08 kemaren (10 Dzulhijah 1429 H), IRMAK mengadakan takbir keliling untuk Jamaah Pengajian Anak-Anak masjid Kebondalem. Tak disangka ternyata jamaah anak-anak Masjid Gunung Mas dan Masjid Kemusuk Lor juga ikutan. Sehingga acara menjadi semakin ramai. Kegiatan ini dilakukan untuk memotivasi kita semua (khususnya anak-anak) agar selalu senantiasa berdzikir (mengingat Allah). Seperti tema yang kita angkat pada kegiatan ini yaitu “Ayo.. Berdzikir, Serukan Takbir”.



Kegiatan takbir keliling ini dimulai ba’da isya’ dan start- finish di Masjid kebondalem. Walaupun pada saat akan dimulai, gerimis mulai menemani jua. Namun anak-anak tetap bersemangat untuk menyerukan takbir. Beberapa orang tua juga ikutan dalam kegiatan ini. Perjalanan dimulai dari sebalah barat Masjid Kebondalem kemudian menuju utara melewati jalan tengah desa Srontakan, terus menuju utara sampai kemusuk Kidul dan Kemusuk Lor kemudiam lewat samping rumah Pak Lurah ke Selatan Menuju Masjid Gunung Mas. Setelah melewati rel Kereta Api kemudian belok kiri masuk pedukuhan Gunung Mas dan sampailah di Masjid Gunung Mas, Kemudian perjalanan dilanjutkan menuju ke utara lagi menuju masjid Tercinta…



Akhirnya sampai juga di pelataran Masjid Kebondalem. Alhamdulillah selama perjalanan tidak hujan, dan acaranya juga lancar. Dalam kondisi yang cukup melelahkan anak-anak dijamu oleh panitia dengan minum teh hangat dan makan snack. Tak terasa ternyata sapi-sapi juga sudah menunggu di selatan masjid, untuk besok paginya dikurbankan.