Sabtu, 15 Mei 2010

Mukmin yang kuat lebih dicintai....

Sebuah pemahaman baru bagi kami, bahwa pengabdian tak melulu orientasi ke luar organisasi (masyarakat). Maksudnya sebuah keluarga (seperti IRMAK) tentu butuh konsolidasi internal agar lebih kuat, tak hanya secara ikatan hati namun juga terlihat pada jasmaninya. Jika setiap individu sudah berupaya keras untuk meningkatkan keimanan hatinya dengan beribadah (ritual), maka bukan berarti harus berhenti pada perjuangan hati, tapi fisik juga tak kalah penting.




المؤمن القوي خير وأحب إلى الله من المؤمن الضعيف، وفي كلٍّ خير
Artinya, “Seorang mukmin yang kuat adalah lebih baik dan lebih dicintai Allah dari pada mukmin yang lemah, dan pada setiap keduanya ada kebaikan”.(HR. Imam Muslim dari Abu Hurairah Rodhiyallahu ‘anhu.)


Sebuah kegiatan rutinitas baru para pejuang IRMAK yaitu futsal. Sebenarnya dulu sewaktu kami masih SD, sering main bola di lapangan voli dusun Kebondalem. Namun karena tuntutan kesibukan, maka kami jarang melakukannya. Dan sekarang baru teringat bahwa kami butuh mengolah raga ini, sebagai wujud rasa syukur kita kepada Sang Penguasa raga manusia... karena mukmin yang kuat lebih dicintai...






Sejarah Singkat (sumber: wiki...)
Istilah "futsal" adalah istilah internasionalnya, berasal dari kata Spanyol atau Portugis, futbol dan sala.
Futsal diciptakan di Montevideo, Uruguay pada tahun 1930, oleh Juan Carlos Ceriani. Keunikan futsal mendapat perhatian di seluruh Amerika Selatan, terutamanya di Brasil. Ketrampilan yang dikembangkan dalam permainan ini dapat dilihat dalam gaya terkenal dunia yang diperlihatkan pemain-pemain Brasil di luar ruangan, pada lapangan berukuran biasa. Pele, bintang terkenal Brasil, contohnya, mengembangkan bakatnya di futsal. Sementara Brasil terus menjadi pusat futsal dunia, permainan ini sekarang dimainkan di bawah perlindungan Fédération Internationale de Football Association di seluruh dunia, dari Eropa hingga Amerika Tengah dan Amerika Utara serta Afrika, Asia, dan Oseania.

Selasa, 26 Januari 2010

Mandi Bersama – Adus Bebarengan

Inilah salah satu rutinitas anak-anak kampung Kebondalem (Sedayu, Bantul). Mandi bersama-sama di mblumbang (kolam ikan) di depan masjid Kebondalem. Sebuah kebersamaan yang akan selalu terkenang sebagai buah dari indahnya kebersamaan di masa kecil. Dari kegiatan seperti inilah, sesuatu yang sederhana akan menjadi luar biasa di masa depan. Masa kecil adalah periode kebahagiaan yang penting untuk menapaki dunia kedewasaan.



Merupakan hal yang sulit didapatkan pada masa kini, apalagi di kota-kota besar, yang warganya sudah tidak mengenal lagi siapa orang-orang yang ada di sekelilingnya, akibat tuntutan jaman. Yang disebabkan oleh berdirinya benteng individualis dan kapitalis, juga ketidakpedulian terhadap sesama. Berbeda dengan kehidupan pedesaan yang hubungan sosialnya masih tetap terjaga dan tentu saja silaturrahim akan selalu bersemi walaupun akan mudah terkikis jua jika tak dijaga bersama.



.....
Elok nian kampung tercinta
Tiada seindah hamparan hati
Tak kan lelah diri ditempa
Menuju kampung yang abadi
.....
-mZn-